Pemakaman dan Arti Spiritual dari Kata Tersebut
Tahukah Anda bahwa kata "kuburan" berarti "tempat tidur"?
Bagi banyak orang, kematian tampaknya menjadi akhir dari segalanya, penyelesaian keberadaan kita. Namun, bagi orang Kristen, kematian lebih tepat disebut sebagai jenis tidur, di mana tubuh kita beristirahat sampai hari kebangkitan.
Konsep ini konsisten bahkan dengan kata "pemakaman", yang berasal dari kata Yunani, koimeterion, yang berarti, "tempat tidur".
Seharusnya tidak mengherankan bahwa singkatan paling umum yang ditemukan di batu nisan adalah "R.I.P", "istirahat dalam damai" (dari bahasa Latin doa requiescat in pace).
Alkitab penuh dengan kutipan yang menyamakan kematian dengan jenis tidur, seperti kata-kata Yesus sendiri tentang seorang gadis yang telah meninggal.
Gadis itu tidak mati tapi sedang tidur. Dan mereka mengejeknya. Ketika kerumunan itu padam, dia datang dan memegang tangannya, dan gadis kecil itu bangkit. (Matius 9: 24-25).
Santo Paulus juga menyebut kematian sebagai jenis tidur, menunggu kebangkitan tubuh.
Kami tidak ingin Anda tidak sadar, saudara-saudara, tentang mereka yang telah tertidur, sehingga Anda tidak bersedih seperti yang lainnya, yang tidak memiliki harapan. Karena jika kita percaya bahwa Yesus mati dan bangkit, demikian juga Tuhan, melalui Yesus, akan membawa bersama dia orang-orang yang telah tertidur. Sungguh, ini kami katakan kepadamu, atas firman Tuhan, bahwa kita yang hidup, yang tersisa sampai kedatangan Tuhan, pasti tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. (1 Tesalonika 4: 13-18).
Alasan mengapa ini penting adalah karena ini menggambarkan kematian sebagai sesuatu yang bersifat sementara. Saat kita tertidur setiap malam, kita bangun di pagi hari. Begitu juga saat kita mati; kita akan bangkit kembali, tubuh dan jiwa.
Ini dimaksudkan sebagai kabar baik, meyakinkan kita bahwa meskipun kematian bisa menakutkan, itu bukanlah akhir. Keberadaan kita tidak akan berakhir ketika nafas terakhir meninggalkan tubuh kita, tetapi akan bertahan selama-lamanya.